Jumat, 23 Desember 2011

ROMAN DI DALAM BUS


16.00; 22-Dec-11



Saat perjalanan menuju rumah di Pasuruan aku menaiki bus Harapan jaya non AC.

Dalam perjalanan aku kesepian tanpa ada teman ngobrol. Ya, terpaksa aku diam saja

selama perjalanan menuju Surabaya. Dan aku sempat merasa mual merasakan

perjalanan ini dan perasaanku sangatlah tidak menyenangkan.



Tumben, biasanya aku menikmati perjalananku dengan santai dan nikmat ketika

menaiki bus.



16.45; 22-Dec-11



Perjalananku sampai di Mojokerto. Namun, perjalananku semakin suram. Mendung

hitam pekat yang berujung hujan lebat membuntuti perjalananku. Diriku hanya diam

seribu kata. Diam. Diam. Dan diam.



Ditambah lagi, bajuku basah karena tetesan air hujan yang merembes dari kaca

jendela. Huh! Sangatlah menyebalkan.



17.00; 22-Dec-11



Suasana masih sama dengan perjalanan di atas. Tetapi sedikit lebih hangat, karena

beberapa pengamen jalanan menyempatkan diri untuk menghibur para penumpang

yang ada. Dari pengamen yang kecil, dewasa, amatir hingga professional semua satu

tujuan untuk mendapatkan pundi-pundi sosial dari para penumpang.



17.30; 22-Dec-11



Setibanya di daerah Taman, Sidoarjo. Aku biasanya bersikap biasa saja menikmati

alunan musik yang khas dari para pengamen jalanan. Kali ini tidak. Kenapa? Karena

yang kudengar dan yang kulihat kali ini sungguh berbeda. Suaranya sangatlah sulit

untuk dilupakan, suaranya serak-serak basah. Wajahnya pun tak kalah indah dengan

suaranya, walaupun sedikit kumus-kumus (belepotan. Red ). Rambut bergelombang

yang hanya sebahu turut menghiasi wajahnya yang menawan . Berbibir tipis. Dagunya

yang pendek dan hampir sejajar dengan bibirnya. Baju putih polos dengan motif

bergelombang di bagian tengah yang agak sedikit lusuh, tapi tidak menyurutkan niat

mencari uang dengan cara yang halal.


Dia membawakan tiga buah lagu yang sudah umum di kalangan masyarakat. Seperti,

Aku bukan bang tuuio, yang ini aku lupa namanya, yang terakhir Bunga. Tetapi yang

paling melekat dijiwaku lagu pertama yang yang dinyanyikan. Meskipun tidak bakat

nyanyi tetapi suaranya sungguh mempesona. Seolah aku terhanyut derasnya sungai

Brantas.



Sedikit perkataan awal yang masih aku ingat……



“ assalamu’ailum Wr. Wb bapak sopir, kondektur, bapak, ibu, mas mbake yang ada di

bus. Saya minta maaf karena telah mengganggu perjalanan anda sekalian. Saya

sangat minta maaf (sambil memohon). Saya ngamen di sini ingin mencari uang, yah!

daripada berbuat yang jelek-jelek, mending ngamen aja.”



Saat meyanyikan ketiga lagu itu, aku terpana. Walaupun dia hanya bermodal Botol

Yakult yang diisi beras, tetapi yang paling syahdu itu suaranya yang imut banget. Aku

mencoba mengalihkan perhatian sedikit saja,aku tidak bias menolak suaranya, diriku

seperti kecanduan mendengar suaranya yang khas. Saat membawakan lagu, dia

senyam-senyum walaupun banyak yang lalu lalang melewati dirinya.



Setelah selesai membawakan lagunya, dia mengulangi kata-kata yang pada awal

sudah diutarakan, tetapi hal itu membuatku tidak merasa bosan, seolah aku ingin

mendengarkannya berkali-kali.



Aku ingin berkenalan dengannya dan meminta email facebook dan nomor hapenya, tapi

itu tidak terjadi. I’m Shy!, I’m nearvous! Aku urungkan saja niatku itu. Aku hanya melihat

dia menenteng tas kecil untuk diisi oleh recehan dan barang yang biasanya diberi oleh

penumpang. Dia hanya tersenyum, walau tidak ada yang memberi. Aku mencoba

memberi hanya beberapa yang aku punya. Ku pandangi saja wajahnya yang elok,

walau dia telah melewatiku beberapa baris kursi.



Aku baru ingat, kenapa aku tidak merekamnya saja! Itu mustahil. Hapeku mati saat ada

di Mojokerto. Aku menyesal dan aku ingin medengarkan suara itu kembali.



Apakah aku bisa bertemu dengannya kembali di dalam bus? Hanyalah Tuhan yang

berkehendak, Tuhanlah yang mengatur kita dapat bertemu dengan seseorang

walaupun waktu yang diberikan itu singkat. Tetapi semoga saja hal itu dapat terulang

kembali dan aku harap aku dapat merekam suara yang indah nan syahdu, merekam

wajahnya yang elok itu.



Itulah ceritaku apa ceritamu..?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar